04 Januari 2013

praktikum biologi 3 : pengamatan mikroskopis

 
LEMBAR PENGESAHAN

               Laporan lengkap praktikum biologi Bab 1, dengan judul “ Pengamatan Mikroskopis” disusun oleh :

               Nama                       : Muspayanti

               NIM                         : 1212140010

               Kelas                        : Fisika Sains (C)

               Kelompok                : I

Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada asisten / koordinator asisten maka dinyatakan diterima.

                                                                                               

            Makassar,    November 2012

 

Koordinator Asisten                                                                                                Asisten

 

 

 

Syamsu Rijal S.Pd                                                                                              Irvan Lukman

                                                                                                                            NIM:101404016

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab

 

 

 

Faisal, S.Pd. , M.Pd.

NIP:19840619 200804 2 002

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

    Secara struktural, tubuh tumbuhan  sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi dan sifat yang sama. Untuk membentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas diseluruh bagian tumbuhan dan hewan.

Jaringan pada tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang yang tidak lagi dapat membelah atau berdiferensiasi. Jaringan meristem dapat dibedakan menjadi jaringan meristem primer (titik tumbuh primer) yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio) yang terdapat pada bagian aplikal akar, batang dan daun serta menyebabkan pertumbuhan memanjang dan jaringan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder) yang berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta dapat menyebabkan pertumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terbagi menjadi jaringan pelindung, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan pengangkut.

Jaringan hewan juga terbagi menjadi beberapa macam yakni jaringan epitel yang melapisi bagian tubuh hewan, jaringan ikat atau penyokong sebagai penyambung antara tulang dengan otot, jaringan otot dan jaringan saraf. Terdapat perbedaan-perbedaan antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan baik dari segi struktur maupun sel-sel penyusunnya. Berdasarkan hal tersebut, untuk dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antara jaringan tumbuhan dari segi struktur maupun sel-sel penyusunya, maka dilakukanlah percobaan pengamatan mikroskopis ini.  Secara umum, sel hewan memiliki struktur yang berbeda dengan sel tumbuhan. Karena itu, kedua makhluk hidup ini mempunyai jaringan yang berbeda.

Ahli histologi mengelompokkan jaringan hewan menjadi empat macam, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat/pengikat, jaringan syaraf, dan jaringan otot. Ada juga yang menambahkan: jaringan darah, limfa, jaringan lemak, dan jaringan saraf.

B. Tujuan Praktikum

            Setelah melakukan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan hewan.

C. Manfaat Praktikum

            Dengan melakukan praktikum ini mahasiswa dapat mengenali berbagai macam jaringan hewan dan tumbuhan. Selain itu mahasiswa juga bisa melihat dengan jelas struktur dalam tumbuhan dan hewan beserta juga dapat mengetahui letak-letak dari struktur yang tersusun didalamnya tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

          Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain mempunyai struktur fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang structural jaringan disebut histology. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisir dalam bentuk organ (Tim Pengajar, 2012).

            Tumbuhan adalah tonggak dari sebagian besar ekosistem terrestrial (daratan). Fotosintesis tumbuhan mendukung pertumbuhan dan pemeliharaannya sendiri, selain itu fotosintesis member makanan secara langsung atau secara tidak langsung kepada berbagai konsumen ekosistem, termasuk hewan (Campbell, 2008 )

Menurut Anonim1 (2012) Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.

1. Jaringan muda (meristem)

Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai fungsi tertentu. Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki dinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan valkuaolanya berukuran kecil-kecil

2. Jaringan dewasa

Jaringan Epidermis adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).

Akar menembatkan tumbuhan di tanah, menyerap mineral dan air, menghantarkan air dan nutrient, serta menyimpan makanan. Struktur akar telah diadaptasikan dengan baik sesuai dengan fungsi-fungsinya. Banyak tumbuhan dikotil memiliki system akar tunggang yang terdiri dari satu akar vertical yang besar yang menghasilkan banyak akar lateral yang lebih kecil. Akar tunggang dari beberapa tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan kering dapat  “mengambil” sumber-sumber air yang berada jauh dibawah tanah. Tumbuhan mengkonsumsi cadangan makanan ini ketika berbunga dan menghasilkan buah. Untuk alas an ini, tanaman berumbi dipanen sebelum tanaman itu berbunga (Campbell, 2008).

Sedangkan akar monokotil, yang meliputi rumput-rumputan, umumnya memiliki system akar serabut yang terdiri dari suatu anyaman akar yang mirip benang, yang menyebar dibawah permukaan tanah. Karena system akarnya terkonsentrassi beberapa sentimeter di bagian atas tanah, rumput-rumputan akan menahan di bagian atas tanah, rumput-rumputan akan menahan lapisan atas tanah tetap  berada di tempatnya dan membuat penutup tanah yang sangat bagus untuk mencegah erosi. Meskipun keseluruhan akar membantu menambatkan tumbuhan, sebagian besar penyerapan air dan mineral pada monokotil dan dikotil terjadi di dekat ujung akar, di mana sejumlah besar rambut akar yang sangat halus itu meningkatkan luas permukaan akar tersebut (Campbell, 2008).

Jaringan parenkim (dasar) merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), perenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri) (Anonim2 , 2012)

Menurut Anonim3 (2012) ,berkas Pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.

·         Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.

·         Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.

·         Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.

·         Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

Menurut Drs. Sudarmo (1996). Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Otot polos

Sel berbentuk oval terdiri atas sel-sel kumparan halus dengan sebuah nukleus atau inti di bagian tengah dan mempunyai serabut halus atau miobril. Setiap sel otot dilapisi oleh selaput atau membran yang disebut sarkolemma dan plasma yang ada dalamnya disebut sarkoplasma. Kontraksinya di luar kesadaran, reaksi terhadap rangsang lambat dan berurutan, serta tidak cepat lelah. Terdapat pada dinding saluran pencernaan, saluran pernapasan, pembuluh darah, saluran urine.

2. Otot lurik atau otot rangka

Setiap sel otot lurik yang berbentuk serabut (miofibril), jika dilihat di bawah mikroskop, akan menampakkan gambaran gelap diselingi terang, sehingga disebut juga otot seran lintang. Miofobril terdiri dari miofilamen yang tersusun oleh protein otot berupa aktin dan miosin. Sifat kontraksinya sadar , di bawah kehendak kita, reaksi terhadap ransangan cepat, dan cepat lelah.

3. Otot jantung

Berdasarkan strukturnya otot jantung termasuk otot lurik tetapi menurut cara kerjanya termasuk otot polos. Karena hanya terdapat pada jantung, maka dinamakan oo jantung. Otot ini tersusun atas serabut-serabut dengan inti terletak di tengah. Serabut-serabutnya berbercabang dan saling berhubunghan satu dengan yang lain melalui bagian ujungnya yang disebut sinsitium. Cara berkontraksinyab spontan, teratur, dan tanpa mengalami kelelahan.

Menurut Anonim3, terdapat 3 macam sel saraf yaitu :

1. Sel saraf sensorik

Berfungsi menghantar rangsangan dari reseptor ke sumsum tulang belakang.

2.  Sel saraf motorik

Berfunsi menghantarkan implus motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.

3. Sel saraf penghubung

Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya yang mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal       : Jumat / 23 November 2012

Waktu                   : Pukul 16.00 s.d 18.00 WITA

Tempat                  : Laboratorium Biologi Lantai  III Timur FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Mikroskop

b. Lap kasar dan lap halus

2. Bahan

a. Preparat awetan jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili golongan monokotil dan         dikotil.

b. Preparat awetan jaringan darah, otot lurik, tulang padat, otot jantung, otot polos, awetan cerebellum, dan epitel kubus selapis.

C. Langkah kerja

1. Pada jaringan tumbuhan

a. Menyiapkan mikroskop berdasarkan aturan tata cara penggunaannya.

b.Mengambil preparat awetan jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.

c.  Mengamati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun tersebut.

d.                         Menggunakan pembesaran obyektif 4x untuk melihat preparat secara keseluruhan, kemudian ganti dengan pembesaran obyektif 10x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.

e.  Menggambarkan jaringan dari ketiga organ tersebut secara keseluruhan dan sebutkan pula bagian-bagiannya.

f. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar berikutnya.

2. Pada jaringan hewan

a.  Jaringan epitel

1). Mengamati preparat awetan epitel kubus selapis pada medulla renalis dengan menggunakan mikroskop.

2). Menggunakan pembesaran objektif 10 x untuk melihat preparat secara keseluruhan, lalu mengganti dengan pembesaran objektif 40 x untuk mengamati lebih jelas.

3). Memperhatikan sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel besar yang memperbulat dan terletak di tengah sel.

b. Jaringan penyokong

1). Mengamati preparat gosok tulang padat pada tulang pipa.

2). Menggambar dan member keterangan bagian-bagian yang terlihat

3). Memperhatikan strukturnya dari arah luar / tepi adanya :

      a). Periosteum, berupa jaringan padat

      b). Sistem Harvest yang terdiri atas :

                                            i.      Saluran Harvest

                                          ii.      Lamella Harvest yang tersusun konsentris mengelilingi saluran harvest.

                                        iii.      Tiap Lamella mengandung osteosit dalam lacuna yang mempunyai kanalikuli.

c). Endosteum

c. Jaringan saraf

   1). Menagamati sel Purkinje pada preparat awetan otak kecil.

   2). Menggambar dan member keterangan bagian-bagian yang terlihat

   3). Meminta petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion yang terdiri atas selapis sel purkinje berbentuk botol, ini pucat dan besar, nucleolus kecil dan gelap.

d. Jaringan darah

   1).   Mengamati preparat awetan apusan darah dengan perbesaran kuat.

   2). Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel darah (eritrosit, limfosit, monosit, leukosit, neutrofil, dan basofil) yang terdapat dalam darah

e. Jaringan otot

   1).  Mengamati preparat awetan otot polos, otot lurik, dan otot jantung dengan perbesaran kuat.

   2). Memperhatikan dan menggambarkan macam-macam sel otot, bentuk, dan letak intinya serta arah serabutnya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

    Gambar pembanding            Gambar hasil pengamatan      Keterangan

 
 
 
 
 

Akar Monokotil (jagung)
 
 
1. Jaringan Pembuluh
2. Xilem
3. floem
 
 
 
 
Jaringan darah
 
 
1. Kepingan darah
 
 
 
 
Jaringan Otot Lurik
 
 
1.inti sel
 
 
 
Batang monokotil
 
 
1. Empelur
2. xylem
3. floem
4. endodermis
 
 
 
Batang dikotil
 
 
1.epidermis
2. floem
3.xilem
Jaringan daun monokotil
 
 
1. Epidermis atas
2. Parenkim
3. Parenkim
4. Xilem
5. Floem
6. Serabut xylem
 
Jaringan Daun dikotil
 
 
1.epidermis atas
2. palidase
3. spons
4. berkas pengangkut
5. stomata
 
Jaringan tulang padat
 
 
1. Saluran Harvest
2. Lakuna
 
Jaringan otot polos
 
                  
Jaringan Otot jantung
 
 
1. Sel
2. Inti sel
 
 
 
1. Inti sel
 
Jaringan Epitel kubus selapis
 
 
1. Inti sel
 
Jaringan Cerebellum
 
 
 
 
 
 
 
1. Saraf

 

B.Pembahasan

1.      Jaringan pada tumbuhan

a.       Jaringan akar monokotil

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x,  dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan akar monokotil yaitu jaringan pembuluh, dimana terdapat xylem dan floem didalamnya.

b.      Jaringan batang monokotil dan dikotil

·         Jaringan batang monokotil

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, kita dapat melihat struktur dari batang tersebut dimana terlihat empelur, xylem, floem dan endodermisnya.

·         Jaringan batang dikotil

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x,  dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan batang dikotil yaitu epidermis, floem dan epidermis.

c.       Jaringan daun monokotil dan dikotil

·         Jaringan daun monokotil

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan daun monokotil yaitu, epidermis atas, jaringan parenkim, eipdermis bawah, xilem dan floem. Pada xylem dan floem terdapat serabut xylem.

·         Jaringan daun dikotil

Pada perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, kita dapat melihat bagian-bagiannya berupa epidermis atas, jaringan palisade, spons dan berkas pengangkut serta stomata.

2.      Jaringan pada hewan

a.       Jaringan epitel kubus selapis

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan epitel kubus selapis yaitu inti sel.

b.      Jaringan penyokong

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan penyokong dalam hal ini tulang padat yaitu saluran Haverst dan lacuna.

c.       Jaringan saraf

Pada pengamatan jaringan saraf kita meneliti preparat awetan cerebellum (otot kecil), dimana terdapat serabut-serabut yang ketika diperbesar lagi maka akan terlihat jaringan sarafnya.

 

 

d.      Jaringan darah

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan darah yaitu keping darah yang diketahui terdiri dari sel darah eritrosit, limposit, monosit, leukosiy, neutrofil, dan basofil.

e.       Jaringan otot

·         Otot polos

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan otot polos yaitu sel dan inti selnya yang terletak ditengah selnya.

·         Otot lurik

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan otot lurik yaitu inti sel. Dimana inti selnya menyebar.

·         Otot jantung

Perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian jaringan otot jantung yaitu inti sel.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

      Berdasarkan “Percobaan Mikroskopis” yang dilakukan kita dapat melihat struktur dari tubuh hewan dan tumbuhan beserta letak dari struktur tersebut. Jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan dewasa (permanen). jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Dan Jaringan dewasa adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif membelah dan telah mengalami deferensiasi, terdiri dari jaringan pelindung, jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (mekanik), dan jaringan pengangkut (pembuluh).

      Jaringan pada hewan terdiri dari  jaringan epitel, jaringan otot, jaringan tulang, jaringan saraf, jaringan ikat, dan jaringan darah. Pada jaringan epitel terdiri dari ephitelium selapis dan ephitelium berlapis. Pada jaringan otot terdiri dari otot polos, otot lurik, otot jantung. Pada jaringan penyokong terdiri dari tulang dan tulang rawan. Pada jaringan saraf, sel srsf terdiri atas dendrite, badan sel, dan neurit. Dan pada jaringan darah terdiri dari eritrosit, limposit, monosit, leukosiy, neutrofil, dan basofil.

B. Saran

1.      Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan saat praktikum diperhatikan kondisinya, apakah layak pakai atau tidak agar praktikan dapat memaksimalkan kerja saat melakukan praktikum.

2.      Praktikan : Saat praktikum berlangsung sebaiknya praktikan lebih tertib, disiplin agar tidak sampai mengganggu praktikan lain dan lebih menjaga kebersihan laboratorium. Praktikan juga harus lebih teliti saat melakukan pengamatan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data hasil praktikum.

3.      Asisten : Saat praktikan mulai melakukan praktikum dan terjadi kesalahan dalam pengoperasian alat atau penggunaan bahan maka agar kiranya asisten mengarahkan praktikan dengan jelas agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi saat praktikum selanjutnya berlangsung.

 

 

Daftar Pustaka

     Anonim1. 2012. Laporan Pengamatan Mikroskopis. http://harisman-amin.blogspot.com/Laporan praktikum biologi-pengamatan mikroskopis/. Diakses pada hari Minggu tanggal 25 November 2012.

     


 

      Anonim3. 2012. Jaringan Saraf. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/19/jaringan-saraf-dan-jaringan-penguatpenunjang/. Diakses pada hari Minggu tanggal 25 November 2012.

 

Campbell, A Nell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2 . Jakarta : Erlangga .

 

Sudarmo , Drs., dkk. 1996.  Biologi. Jakarta: Pabelan

 

Tim Pengajar Biologi. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar . Jurusan FMIPA UNM. Makassar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Jawaban pertanyaan

1.      Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya, berapa banyak inti dalam setiap sel?

Jawab:

Otot polos berbentuk seperti gelendong, terletak di rongga tubuh seperti saluran pernapasan, kantung kemih, organ reproduksi, pembuluh darah dan saluran pernapasan. Jumlah inti dalam setiap sel yaitu satu yang terletak di tengah.

2.      Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa banyak inti pada setiap serabut?

Jawab:

Kumpulan serabut pada sel otot lurik disebut vasilulum dan jumlah inti pada serabut itu banyak yang terletak di bagian tepi.

3.      Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot lurik dan otot jantung yang anda temukan?

Jawab:

Otot polos berbentuk gelendong dan memiliki satu inti, otot lurik berbentuk silinder dan memiliki banyak inti, dan otot jantung berbentuk serabut yang berhubungan satu sama lain dan mamiliki satu atau dua inti.

4.        Apa yang disebut lamella, lakuna dan kanalikuli?

a.    Lamella merupakan endapan garam mineral yang berbentuk melingkar dalam satu tulang.

b.    Lacuna merupakan tempat melekatnya osteosit (sel tulang) dan matriks tulang.

c.    Kanalikuli merupakan saluran-saluran kecil yang menghubungkan antara lacuna yang berisi sitoplasma untuk transfer nutrisi.

5.    Apa fungsi saluran Haverst ?

Jawab :

Fungsi dari saluran Havers yaitu sebagai tempat cadangan makanan yang berfungsi dalam pembentukan tulang.

 

1 komentar:

  1. terima kasih kak atas informasinya ini sangat berguna bagi saya

    BalasHapus