LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum biologi Bab 1, dengan judul
“ Pengamatan Mikroskopis” disusun oleh :
Nama :
Muspayanti
NIM :
1212140010
Kelas :
Fisika Sains (C)
Kelompok :
I
Telah diperiksa dan
dikonsultasikan kepada asisten / koordinator asisten maka dinyatakan diterima.
Makassar, November
2012
Koordinator Asisten Asisten
Syamsu Rijal
S.Pd Irvan Lukman
NIM:101404016
Mengetahui
Dosen Penanggung
Jawab
Faisal, S.Pd. , M.Pd.
NIP:19840619
200804 2 002
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan
tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling
mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan
sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi dan sifat yang sama. Untuk
membentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi.
Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas diseluruh
bagian tumbuhan dan hewan.
Jaringan pada tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang
masih muda dan selalu aktif membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan
dewasa adalah jaringan yang yang tidak lagi dapat membelah atau
berdiferensiasi. Jaringan meristem dapat dibedakan menjadi jaringan meristem
primer (titik tumbuh primer) yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga
(embrio) yang terdapat pada bagian aplikal akar, batang dan daun serta
menyebabkan pertumbuhan memanjang dan jaringan meristem sekunder (titik tumbuh
sekunder) yang berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi,
terdapat pula kambium serta dapat menyebabkan pertumbuhan. Sedangkan jaringan
dewasa terbagi menjadi jaringan pelindung, jaringan parenkim, jaringan
penyokong dan jaringan pengangkut.
Jaringan hewan juga terbagi menjadi beberapa macam yakni
jaringan epitel yang melapisi bagian tubuh hewan, jaringan ikat atau penyokong
sebagai penyambung antara tulang dengan otot, jaringan otot dan jaringan saraf.
Terdapat perbedaan-perbedaan antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan baik
dari segi struktur maupun sel-sel penyusunnya. Berdasarkan hal tersebut, untuk
dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antara jaringan tumbuhan dari segi
struktur maupun sel-sel penyusunya, maka dilakukanlah percobaan pengamatan
mikroskopis ini. Secara umum, sel hewan memiliki struktur yang
berbeda dengan sel tumbuhan. Karena itu, kedua makhluk hidup ini mempunyai
jaringan yang berbeda.
Ahli histologi mengelompokkan jaringan hewan menjadi empat
macam, meliputi jaringan epitel, jaringan ikat/pengikat, jaringan syaraf, dan
jaringan otot. Ada juga yang menambahkan: jaringan darah, limfa, jaringan
lemak, dan jaringan saraf.
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan kegiatan praktikum
ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan
yang menyusun organ-organ tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat Praktikum
Dengan
melakukan praktikum ini mahasiswa dapat mengenali berbagai macam jaringan hewan
dan tumbuhan. Selain itu mahasiswa juga bisa melihat dengan jelas struktur
dalam tumbuhan dan hewan beserta juga dapat mengetahui letak-letak dari
struktur yang tersusun didalamnya tersebut.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaringan adalah
kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain mempunyai struktur fungsi
yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang structural jaringan disebut histology.
Berbagai jaringan tersusun dan terorganisir dalam bentuk organ (Tim Pengajar,
2012).
Tumbuhan
adalah tonggak dari sebagian besar ekosistem terrestrial (daratan).
Fotosintesis tumbuhan mendukung pertumbuhan dan pemeliharaannya sendiri, selain
itu fotosintesis member makanan secara langsung atau secara tidak langsung
kepada berbagai konsumen ekosistem, termasuk hewan (Campbell, 2008 )
Menurut Anonim1
(2012) Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan
yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan
muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang
akar maupun batang.
1.
Jaringan muda (meristem)
Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut
jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami
pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai
fungsi tertentu. Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki dinding sel
yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung
makanan cadangan, dan valkuaolanya berukuran kecil-kecil
2.
Jaringan dewasa
Jaringan Epidermis adalah jaringan terluar sebagai penutup
seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh
tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa
modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran
gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular),
lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2), bulu-bulu akar
(berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah
agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli
dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas
(berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).
Akar menembatkan tumbuhan di tanah, menyerap mineral dan
air, menghantarkan air dan nutrient, serta menyimpan makanan. Struktur akar
telah diadaptasikan dengan baik sesuai dengan fungsi-fungsinya. Banyak tumbuhan
dikotil memiliki system akar tunggang yang terdiri dari satu akar vertical yang
besar yang menghasilkan banyak akar lateral yang lebih kecil. Akar tunggang dari
beberapa tumbuhan yang beradaptasi terhadap lingkungan kering dapat “mengambil” sumber-sumber air yang berada
jauh dibawah tanah. Tumbuhan mengkonsumsi cadangan makanan ini ketika berbunga
dan menghasilkan buah. Untuk alas an ini, tanaman berumbi dipanen sebelum
tanaman itu berbunga (Campbell, 2008).
Sedangkan akar monokotil, yang meliputi rumput-rumputan,
umumnya memiliki system akar serabut yang terdiri dari suatu anyaman akar yang
mirip benang, yang menyebar dibawah permukaan tanah. Karena system akarnya
terkonsentrassi beberapa sentimeter di bagian atas tanah, rumput-rumputan akan
menahan di bagian atas tanah, rumput-rumputan akan menahan lapisan atas tanah
tetap berada di tempatnya dan membuat
penutup tanah yang sangat bagus untuk mencegah erosi. Meskipun keseluruhan akar
membantu menambatkan tumbuhan, sebagian besar penyerapan air dan mineral pada
monokotil dan dikotil terjadi di dekat ujung akar, di mana sejumlah besar
rambut akar yang sangat halus itu meningkatkan luas permukaan akar tersebut
(Campbell, 2008).
Jaringan parenkim
(dasar) merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada
akar, batang, daun, maupun biji. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim
dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis),
parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan
(untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), perenkim
pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang
mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka
(memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri) (Anonim2 ,
2012)
Menurut Anonim3
(2012) ,berkas Pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk
proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
·
Xylem berguna untuk mengangkut air dan
mineral dari akar ke daun.
·
Floem berguna untuk mengangkut hasil
fotosintesis ke seluruh tubuh.
Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu
kolenkim dan sklerenkim.
·
Jaringan kolenkim merupakan jaringan
penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa
pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup.
Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan
herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
·
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan
penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar.
Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang
sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).
Menurut Drs. Sudarmo (1996). Jaringan otot dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1.
Otot polos
Sel
berbentuk oval terdiri atas sel-sel kumparan halus dengan sebuah nukleus atau
inti di bagian tengah dan mempunyai serabut halus atau miobril. Setiap sel otot
dilapisi oleh selaput atau membran yang disebut sarkolemma dan plasma yang ada
dalamnya disebut sarkoplasma. Kontraksinya di luar kesadaran, reaksi terhadap
rangsang lambat dan berurutan, serta tidak cepat lelah. Terdapat pada dinding
saluran pencernaan, saluran pernapasan, pembuluh darah, saluran urine.
2. Otot
lurik atau otot rangka
Setiap
sel otot lurik yang berbentuk serabut (miofibril), jika dilihat di bawah
mikroskop, akan menampakkan gambaran gelap diselingi terang, sehingga disebut
juga otot seran lintang. Miofobril terdiri dari miofilamen yang tersusun oleh
protein otot berupa aktin dan miosin. Sifat kontraksinya sadar , di bawah
kehendak kita, reaksi terhadap ransangan cepat, dan cepat lelah.
3. Otot
jantung
Berdasarkan
strukturnya otot jantung termasuk otot lurik tetapi menurut cara kerjanya
termasuk otot polos. Karena hanya terdapat pada jantung, maka dinamakan oo
jantung. Otot ini tersusun atas serabut-serabut dengan inti terletak di tengah.
Serabut-serabutnya berbercabang dan saling berhubunghan satu dengan yang lain
melalui bagian ujungnya yang disebut sinsitium. Cara berkontraksinyab spontan,
teratur, dan tanpa mengalami kelelahan.
Menurut Anonim3, terdapat 3 macam sel
saraf yaitu :
1. Sel saraf sensorik
Berfungsi
menghantar rangsangan dari reseptor ke sumsum tulang belakang.
2. Sel saraf motorik
Berfunsi
menghantarkan implus motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel saraf penghubung
Merupakan penghubung sel
saraf yang satu dengan sel saraf lainnya yang mempunyai kemampuan iritabilitas
dan konduktivitas.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Jumat / 23 November 2012
Waktu : Pukul 16.00 s.d 18.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi
Lantai III Timur FMIPA UNM
B.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a. Mikroskop
b. Lap kasar dan lap
halus
2.
Bahan
a. Preparat awetan jaringan akar, batang, dan daun
yang mewakili golongan monokotil dan
dikotil.
b. Preparat awetan jaringan darah, otot lurik,
tulang padat, otot jantung, otot polos, awetan cerebellum, dan epitel kubus
selapis.
C.
Langkah kerja
1. Pada jaringan tumbuhan
a. Menyiapkan mikroskop berdasarkan aturan tata
cara penggunaannya.
b.Mengambil preparat awetan jaringan akar,
batang, dan daun yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.
c. Mengamati ciri struktur dan letak
masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun tersebut.
d.
Menggunakan pembesaran obyektif 4x untuk
melihat preparat secara keseluruhan, kemudian ganti dengan pembesaran obyektif
10x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
e. Menggambarkan jaringan dari ketiga organ
tersebut secara keseluruhan dan sebutkan pula bagian-bagiannya.
f. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar
berikutnya.
2. Pada jaringan hewan
a. Jaringan
epitel
1). Mengamati preparat awetan epitel kubus
selapis pada medulla renalis dengan menggunakan mikroskop.
2). Menggunakan pembesaran objektif 10 x untuk
melihat preparat secara keseluruhan, lalu mengganti dengan pembesaran objektif
40 x untuk mengamati lebih jelas.
3). Memperhatikan sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel
besar yang memperbulat dan terletak di tengah sel.
b. Jaringan penyokong
1). Mengamati preparat gosok tulang padat pada tulang pipa.
2). Menggambar dan member keterangan bagian-bagian yang
terlihat
3). Memperhatikan strukturnya dari arah luar / tepi adanya :
a).
Periosteum, berupa jaringan padat
b).
Sistem Harvest yang terdiri atas :
i.
Saluran
Harvest
ii.
Lamella
Harvest yang tersusun konsentris mengelilingi saluran harvest.
iii.
Tiap
Lamella mengandung osteosit dalam lacuna yang mempunyai kanalikuli.
c). Endosteum
c. Jaringan saraf
1). Menagamati sel Purkinje pada preparat
awetan otak kecil.
2). Menggambar dan member keterangan
bagian-bagian yang terlihat
3). Meminta petunjuk asisten untuk melihat
sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion yang terdiri atas selapis sel
purkinje berbentuk botol, ini pucat dan besar, nucleolus kecil dan gelap.
d.
Jaringan darah
1).
Mengamati preparat awetan apusan darah dengan perbesaran kuat.
2). Memperhatikan dan menggambar macam-macam
sel darah (eritrosit, limfosit, monosit, leukosit, neutrofil, dan basofil) yang
terdapat dalam darah
e.
Jaringan otot
1).
Mengamati preparat awetan otot polos, otot lurik, dan otot jantung
dengan perbesaran kuat.
2). Memperhatikan dan menggambarkan
macam-macam sel otot, bentuk, dan letak intinya serta arah serabutnya.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Gambar pembanding Gambar hasil pengamatan Keterangan
Akar
Monokotil (jagung)
|
|
1. Jaringan Pembuluh
2. Xilem
3. floem
|
Jaringan
darah
|
|
1. Kepingan darah
|
Jaringan
Otot Lurik
|
|
1.inti sel
|
Batang
monokotil
|
|
1. Empelur
2. xylem
3. floem
4. endodermis
|
Batang
dikotil
|
|
1.epidermis
2. floem
3.xilem
|
|
|
1. Epidermis atas
2. Parenkim
3. Parenkim
4. Xilem
5. Floem
6. Serabut xylem
|
Jaringan Daun dikotil
|
|
1.epidermis atas
2. palidase
3. spons
4. berkas pengangkut
5. stomata
|
Jaringan tulang padat
|
|
1. Saluran Harvest
2. Lakuna
|
Jaringan otot polos
Jaringan Otot jantung
|
|
1. Sel
2. Inti sel
1. Inti sel
|
Jaringan Epitel kubus selapis
|
|
1. Inti sel
|
Jaringan Cerebellum
|
|
1. Saraf
|
B.Pembahasan
1.
Jaringan pada tumbuhan
a. Jaringan
akar monokotil
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian
jaringan akar monokotil yaitu jaringan pembuluh, dimana terdapat xylem dan
floem didalamnya.
b. Jaringan
batang monokotil dan dikotil
·
Jaringan batang monokotil
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, kita dapat melihat struktur
dari batang tersebut dimana terlihat empelur, xylem, floem dan endodermisnya.
·
Jaringan batang dikotil
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan ditemukan bagian
jaringan batang dikotil yaitu epidermis, floem dan epidermis.
c. Jaringan
daun monokotil dan dikotil
·
Jaringan daun monokotil
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan daun monokotil yaitu, epidermis atas, jaringan
parenkim, eipdermis bawah, xilem dan floem. Pada xylem dan floem terdapat
serabut xylem.
·
Jaringan daun dikotil
Pada
perbesaran yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, kita dapat melihat
bagian-bagiannya berupa epidermis atas, jaringan palisade, spons dan berkas
pengangkut serta stomata.
2.
Jaringan pada hewan
a. Jaringan
epitel kubus selapis
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan epitel kubus selapis yaitu inti sel.
b. Jaringan
penyokong
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan penyokong dalam hal ini tulang padat yaitu saluran
Haverst dan lacuna.
c. Jaringan
saraf
Pada
pengamatan jaringan saraf kita meneliti preparat awetan cerebellum (otot
kecil), dimana terdapat serabut-serabut yang ketika diperbesar lagi maka akan
terlihat jaringan sarafnya.
d. Jaringan
darah
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan darah yaitu keping darah yang diketahui terdiri dari
sel darah eritrosit, limposit, monosit, leukosiy, neutrofil, dan basofil.
e. Jaringan
otot
·
Otot polos
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 40x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan otot polos yaitu sel dan inti selnya yang terletak
ditengah selnya.
·
Otot lurik
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan otot lurik yaitu inti sel. Dimana inti selnya
menyebar.
·
Otot jantung
Perbesaran
yang digunakan yaitu objektif 10x dan okuler 10x, dari hasil pengamatan
ditemukan bagian jaringan otot jantung yaitu inti sel.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
“Percobaan Mikroskopis” yang dilakukan kita dapat melihat struktur dari tubuh
hewan dan tumbuhan beserta letak dari struktur tersebut. Jaringan pada tumbuhan
ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan dewasa
(permanen). jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel
yang mempunyai sifat membelah diri. Dan Jaringan dewasa adalah jaringan yang
terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif membelah dan telah mengalami
deferensiasi, terdiri dari jaringan pelindung, jaringan dasar (parenkim), jaringan
penguat (mekanik), dan jaringan pengangkut (pembuluh).
Jaringan pada hewan terdiri dari jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
tulang, jaringan saraf, jaringan ikat, dan jaringan darah. Pada jaringan epitel
terdiri dari ephitelium selapis dan ephitelium berlapis. Pada jaringan otot
terdiri dari otot polos, otot lurik, otot jantung. Pada jaringan penyokong
terdiri dari tulang dan tulang rawan. Pada jaringan saraf, sel srsf terdiri
atas dendrite, badan sel, dan neurit. Dan pada jaringan darah terdiri dari
eritrosit, limposit, monosit, leukosiy, neutrofil, dan basofil.
B.
Saran
1. Laboratorium:
Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan saat praktikum diperhatikan kondisinya,
apakah layak pakai atau tidak agar praktikan dapat memaksimalkan kerja saat
melakukan praktikum.
2. Praktikan
: Saat praktikum berlangsung sebaiknya praktikan lebih tertib, disiplin agar
tidak sampai mengganggu praktikan lain dan lebih menjaga kebersihan
laboratorium. Praktikan juga harus lebih teliti saat melakukan pengamatan agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data hasil praktikum.
3. Asisten
: Saat praktikan mulai melakukan praktikum dan terjadi kesalahan dalam
pengoperasian alat atau penggunaan bahan maka agar kiranya asisten mengarahkan
praktikan dengan jelas agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi saat
praktikum selanjutnya berlangsung.
Daftar
Pustaka
Anonim1. 2012. Laporan Pengamatan Mikroskopis. http://harisman-amin.blogspot.com/Laporan
praktikum biologi-pengamatan mikroskopis/. Diakses pada hari Minggu
tanggal 25 November 2012.
Anonim2.
2012. http://www.untukku.com/artikel-untukku/jaringan-pada-hewan-dan-fungsinya-untukku.html
Anonim3.
2012. Jaringan Saraf. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/19/jaringan-saraf-dan-jaringan-penguatpenunjang/. Diakses pada
hari Minggu tanggal 25 November 2012.
Campbell, A Nell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2 . Jakarta : Erlangga .
Sudarmo , Drs.,
dkk. 1996. Biologi. Jakarta: Pabelan
Tim Pengajar Biologi. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar . Jurusan FMIPA UNM. Makassar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Jawaban
pertanyaan
1. Bagaimana
bentuk sel otot polos, dimana letaknya, berapa banyak inti dalam setiap sel?
Jawab:
Otot polos berbentuk seperti
gelendong, terletak di rongga tubuh seperti saluran pernapasan, kantung kemih,
organ reproduksi, pembuluh darah dan saluran pernapasan. Jumlah inti dalam
setiap sel yaitu satu yang terletak di tengah.
2. Kumpulan
serabut sel otot lurik disebut apa, berapa banyak inti pada setiap serabut?
Jawab:
Kumpulan serabut pada sel otot
lurik disebut vasilulum dan jumlah inti pada serabut itu banyak yang terletak
di bagian tepi.
3. Apa
perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot lurik dan otot jantung yang anda
temukan?
Jawab:
Otot polos berbentuk gelendong dan
memiliki satu inti, otot lurik berbentuk silinder dan memiliki banyak inti, dan
otot jantung berbentuk serabut yang berhubungan satu sama lain dan mamiliki
satu atau dua inti.
4.
Apa yang disebut lamella, lakuna dan
kanalikuli?
a. Lamella
merupakan endapan garam mineral yang berbentuk melingkar dalam satu tulang.
b. Lacuna
merupakan tempat melekatnya osteosit (sel tulang) dan matriks tulang.
c. Kanalikuli
merupakan saluran-saluran kecil yang menghubungkan antara lacuna yang berisi
sitoplasma untuk transfer nutrisi.
5.
Apa fungsi saluran Haverst ?
Jawab :
Fungsi dari saluran Havers yaitu sebagai
tempat cadangan makanan yang berfungsi dalam pembentukan tulang.
terima kasih kak atas informasinya ini sangat berguna bagi saya
BalasHapus