04 Januari 2013

praktikum bio 1 : cara menggunakan mikroskop

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Dalam keseharian ini kita sering kali berjumpa dengan berbagai macam benda, baik dalam ukuran besar maupun kecil sekalipun. Benda yang berukuran besar mungkin saja dapat kita jangkau dengan penglihatan normal tanpa bantuan alat penglihatan lagi, namun tidak dengan benda yang berukuran kecil. Benda yang berukuran kecil dalam hal ini sel sebagai contohnya yang memiliki ukuran sangat kecil dan kompleks sangat sulit untuk dilihat jika hanya dengan mata telanjang. Oleh karena itu, kita membutuhkan alat bantu penglihatan yang mampu membantu kita untuk melihat dengan jelas struktur dari sel tersebut. Hal ini membuat para ahli untuk membuat suatu alat yang dapat membantu manusia untuk melihat segala macam bentuk benda dengan keterbatasan penglihatan yang dimiliki.

Antony Van Leewenhoek (1632-1723) yang pertama kali menemukan alat yang dapat melihat benda-benda mikroskopik dengan berbagai macam ukuran mulai dari ukuran 0,1 mm. Alat tersebut diberi nama Mikroskop. Mikroskop memiliki bagian-bagian seperti lensa okuler, lensa objektif, makrometer, mikrometer, diafragma, tubus, kondensor, meja sediaan, sengkelin, dan lain-lain dimana bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing.

Mikroskop sangat berperan penting dalam penelitian dan pengamatan suatu mikroorganisme dengan struktur tubuh berukuran kecil seperti sel. Semakin berkembangnya ilmu biologi juga tidak terlepas dari keberadaan mikroskop. Namun dalam menggunakan mikroskop untuk pengamatan, kita membutuhkan suatu keterampilan dan keahlian dalam memproyeksikan mikroskop, sehingga nantinya hasil pengamatan yang diperoleh lebih jelas dan akurat. Tentunya langkah awal yang dapat kita tempuh adalah mengenal mikroskop itu sendiri mulai dari bagian-bagian, fungsi dan cara penggunaannya.

B.     Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum ini ialah agar mahasiswa lebih terampil dalam menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.

C.    Manfaat praktikum

Adapun manfaat kita sebagai praktikan dalam melakukan praktikum ini ialah kita dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop dengan fungsinya masing-masing, praktikan juga mendapatkan pemaparan jelas mengenai cara menggunakan mikroskop dengan pemanfaatan setiap bagian-bagian mikroskop itu sendiri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata(Anonim 1, 2012).

Mikroskop yang paling umum dipakai adalah mikroskop senyawa dan mikroskop ini mengandung tiga tipe system lensa :

1.      Sistem Lensa Kondensor : Sistem ini terletak dibawah specimen dan fungsinya adalah mengumpulkan dan menyimpan berkas cahaya dari objek atau specimen yang diletakkan pada tempatnya di mikroskop.

2.      Sistem Lensa Objektif : Sistem ini terletak dekat dan diatas specimen. Tujuannya menghasilkan dan memperbesar citra specimen.

3.      Sistem lensa bagian mata atau Sistem Lensa Okuler : Sistem ini berada di dekat mata pengamat dan memperbesar serta membentuk citra (citra ke dua dari citra utama) yang sebelumnya dihasilkan oleh lensa obyektif (Anonim 2, 2012).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop elektron  dan mikroskop cahaya. Dalam mikroskop electron, atau berkas electron (di atas mikroskop) digunakan bukan cahaya; dan elektromaknet digunakan sebagai alat ganti lensa gelas. Berkas elektron itu difokuskan pada specimen oleh lensa pembalik. Bayangannya diperbesar oleh lensa onjektif dan lensa proyektor, untuk diperoyeksikan ke layar atau film fotografik. Dalam mikroskop cahaya ,cahaya tampak diteruskan melalui specimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi(membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, film fotografi atau sensor digital atau ke layar video. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para ilmuan (saintis) zaman Renaisains, dan mikroskop yang mungkin digunakan di laboratorium, merupakan mikroskop cahaya. Dua parameter penting dalam mikroskopi(teknik-teknik dalam penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra ; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih dapat dibedakan sebagai dua titik. Seperti daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, seukuran dengan bakteri kecil, berapapun faktor pembesarannya. Resolusi ini dibatasi oleh panjang gelombang cahaya terpendek yang digunakan untuk menyinari spesimen. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1.000 kali dari ukuran asli spesimen. Pada perbesaran yang lebih tinggi, detail tambahan tidak lagi dapat dilihat dengan jelas. (campbell, 2008:103-104)

Selain dari mikroskop electron dan cahaya juga terdapat mikroskop optic. Mikroskop optic terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop cahaya. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah sinar alam atau lampu. Menurut Tim Pengajar (2010), Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatanpembesaran sebagai berikut:

1.   Objektif 4x dan okuler 10x, pembesaran total 40x

2.   Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x

3.   Objektif 40x dan okuler 10x, pembesaran total 400x

4.   Objektif 100x dan okuler 10x, pembesaran total 1000x

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.

Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Dengan menggunakan mikroskop stereo susunan garis-garis horizontal (kontur) bayangan benda secara vertical yang tampak pada lensa okuler menunjukkan pola meruang dan tidak terbalik sehingga benda terlihat tiga dimensi.

Karena sifat dan kegunaannya mikroskop stereo memiliki karakteristik sebagai berikut :

1)      Menggunakan dua lensa objektif dan dua lensa okuler

2)      Bayangan yang terbentuk adalah tiga dimensi dan tidak terbalik

3)      Pembesaran sangat terbatas, pembesaran objektif 1- 4x dan okuler 10 -20x

4)      Pencahayaan dapat dilakukan dengan cara transmisi dan refleksi

5)      Bidang pandang luas dan jarak kerja panjang sehingga dapat dipakai untuk pembedahan

6)      Kedalaman focus (depth of field) panjang

 

 


BAB III

METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan tempat

Hari / tanggal              : Jumat / 02 November 2012

Pukul                           : 16.00 s.d 17.30 WITA

Tempat                        : Laboratorium Biologi Lantai III timur FMIPA

                                      UNM

B.     Alat dan bahan

a.       Alat

1.      Mikroskop biologi

2.      Kotak peralatan berisi :

a)      Kaca benda

b)      Kaca penutup

c)       Cawan petri

d)     Pinset

e)      Pipet tangan

3.      Pisau silet baru

4.      Kain planel baru

5.      Lap katun

6.      Buku gambar dan pensil        

b.      Bahan

1.      Adam hawa( Rhoeo discalor)

2.      Daun waru (Hibiscus tiliaceus)

3.      Daun labu( Cucurbita sp )

4.      Bawang merah (Allium cepa)

 

C. Langkah kerja

1.      Menyiapkan mikroskop

1.1  Meletakkan mikroskop di atas meja kerja

1.2  Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel

1.3  Membuka kotak peralatan,mengeluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup,kemudian membersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas saring.

1.4  Menyingkirkan semua alat yang tidak digunakan pada saat praktikum.

 

2. Mengatur masuknya cahaya ke dalam tubus

2.1  Memperhatikan keadaan ruangan praktikum,untuk mencari arah datangnya cahaya.Kemudian mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya.

2.2  Mengatur posisi revolver

2.3  Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.

2.4  Meneropong lewat okuler dengan mata kiritanpa memicingkan mata kanan.

2.5  Mengamati sediaan dengan mikroskop.

 

3.Mengatur jarak lensa dengan sediaan

3.1  Memutar pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari,tubus turun,jarak objektif dengan meja sediaan mengecil,kemudian melakukan sebaliknya

3.2  Memasang kaca benda yang berisi seediaan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan berada di tengah lubang meja,kemudian menjepitnya dengan sengkeling.

3.3  Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak boleh lebih dari 10mm.

3.4  Meneropong lewat okuler sambil memutar-mutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan.

3.5  Memeriksa perbesaran okuler dan objektif.

3.6  Mengeluarkan preparat.

 

4. Membuat preparat sederhana

4.1  Mengambil kaca benda yang sudah di bersihkan.

4.2  Membelah bahan (alliumcepa,rhoeo discalor,hibiscus tiliaceus,cucurbita muscata) setipis mungkin,kemudian meletakkannya di atas kaca sediaan.

4.3  Meneteskan air,kemudian menutup dengan kaca penutup secara perlahan-lahan.

4.4  Mengamati preparat sederhana dengan mikroskop.

 

5. Mengganti perbesaran

5.1  Apabila pengamat 4.4 sudah berhasil, 3.4 dan 3.5 bayangan nampak akan dibesarkan lagi.

5.2  Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang(kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik.

5.3  Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar.

5.4  Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar.Menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari.

5.5  Mengamati benda lain dengan menaikkan tubus,mengeluarkan preparat yang sudah diamati dan membersihkan kaca benda dan penutup.

5.6  Membuat sediaan baru.

5.7  Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop,harus memperhatikan hal-hal berikut :

a.       Preparat tidak boleh tersimpan diatas meja sediaan,harus dikeluarkan

b.      Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda+kaca penutup).Simpan dalam cawan petri dan masukkan ke dalam kotak perlengkapan.

c.       Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel.Menurunkan tubus serendah mungkin.

d.      Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.

e.       Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan di simpan dalam kotaknya.

f.       Menyimpan peralatan sendiri untuk dipakai pada kegiatan berikutnya.

g.      Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.

 

BAB IV
 
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan

1.      Pengenalan Mikroskop

                                       Gambar
     Keterangan
 
1.      Lensa okuler
2.      Pengatur kasar
3.      Pengatur halus
4.      Revolver
5.      Lengan Mikroskop
6.      Sendi inklinasi
7.      Kaki mikroskop
8.      Diafragma
9.      Meja preparat
10.  Sengkeling
11.  Lensa objektif
12.  Reflektor/Cermin
13.  Tabung mikroskop

 

 

 

2.      Gambar sel yang diamatip

 
Penampang melintang bawang merah (Allium cepa)
 *Perbesaran 10 x 10
                                                                
Keterangan gambar
a.dinding sel
b.inti sel
c.sitoplasma
 
Gambar hasil praktikum
Gambar pembanding
 
 

 
Penampang melintang daun adam hawa (Rhoeo discolor)
*Perbesaran 10 x 10
 
Keterangan gambar
a.stomata
b.epidermis
c.inti sel
 
Gambar hasil praktikum
Gambar pembanding
 
 

 
Gerusan daun labu (Cucurbita muscata)
*Perbesaran 10 x 10
 
                                                                   
Keterangan gambar
a.trikoma tanduk
 
Gambar hasil praktikum
 Gambar pembanding
 
 

 
Gerusan daun waru (Hibiscus tiliaceus)
*Perbesaran 10 x 10
                                                                    
Keterangan gambar
a.trikoma bintang
 
Gambar hasil praktikum
Gambar pembanding
 
 


B.     Pembahasan

1. KOMPONEN-KOMPONEN MIKROSKOP

a.       Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif

b.      Tabung Mikroskop Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

c.       Tombol pengatur fokus kasar Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

d.      Tombol pengatur fokus halus Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

e.       Revolver Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

f.       Lensa Objektif Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

g.      Lengan Mikroskop Untuk pegangan saat membawa mikroskop

h.      Meja Preparat Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati

i.        Penjepit Objek Glass Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.

j.        Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop

k.      Diafragma Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop

l.        Reflektor/cermin Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.

m.    Kaki Mikroskop Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.

2.      OBJEK YANG DIAMATI

a.     Bawang Merah (Allium cepa)

Pada pengamatan gerusan bawang merah dengan perbesaran 10 x 10, kita dapat melihat dan mengamati struktur selnya yang serupa dengan susunan batu bata yang tersusun atas inti sel,stomata dan epidermis

b.    Daun Adam Hawa (Rhoeo discolor)

Pada pengamatan gerusan daun adam hawa dengan perbesaran 10 x 10 kita dapat melihat dan mengamati bentuknya seperti persegienam dimana sel-sel tersebut dibatasi oleh serat berwarna hitam yang disebut epidermis dan pada epidermis terdapat stomata. Pada hasil pengamatan kita juga melihat ada beberapa sel yang berwarna ungu pudar tidak seperti warna sel rhoeo discolor pada umumnya yang berwarna ungu terang. Hal ini terjadi karena pada saat pengamatan terjadi proses plosmolisis, dimana terjadi peristiwa lepasnya plasmalemma atau membran plasma dari dinding sel karena dehidrasi (sel kehilangan air).

c.     Daun Labu (Cucurbita muscata)

Pada pengamatan gerusan daun labu yang masih dengan perbesaran 10 x 10 kita menemukan trikoma batang yang berbentuk tanduk dengan beberapa garis segmen dicela-celanya yang memiliki kandungan septa dan basal.

d.    Daun Waru (Hibiscus tiliaceus)

Pada pengamatan gerusan daun waru yang masih dengan perbesaran 10 x 10 kita dapat melihat struktur selnya yang berbentuk bintang yang mana merupakan lengan trikoma yang pusat lengannya dinamakan cakra.

BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan

         Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati struktur benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Mikroskop optic terdiri atas mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop terdiri atas dua bagian yaitu bagian optic dan bagian mekanik yang memiliki fungsi masing-masing yang berperan saat pengoperasian mikroskop. Bagian optic terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin. Kemudian bagian mekanik terdiri dari revolver, micrometer, makrometer, diafragma dan pengatur kondensor.

B.     Saran

1.      Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan saat praktikum diperhatikan kondisinya, apakah layak pakai atau tidak agar praktikan dapat memaksimalkan kerja saat melakukan praktikum.

2.      Praktikan : Saat praktikum berlangsung sebaiknya praktikan lebih tertib, disiplin agar tidak sampai mengganggu praktikan lain dan lebih menjaga kebersihan laboratorium. Praktikan juga harus lebih teliti saat melakukan pengamatan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data hasil praktikum.

3.      Asisten : Saat praktikan mulai melakukan praktikum dan terjadi kesalahan dalam pengoperasian alat atau penggunaan bahan maka agar kiranya asisten mengarahkan praktikan dengan jelas agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi saat praktikum selanjutnya berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1 . 2012. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
Anonim2. 2012. http://id.shvoong.com/exact-sciences/1804933/mikroskop-dan-biologi
Campbell, A Nell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sutarno ,Nono dkk. Maret 2001. Biologi Umum Lanjutan 1. Pusat penerbitan Universitas Terbuka
Tim Pengajar Biologi. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM. Makassar.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar